Peran digitalisasi dalam meningkatkan ekspor perikanan Indonesia tahun 2024 akan menjadi kunci utama dalam memajukan industri perikanan di tanah air. Digitalisasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai sektor, termasuk industri perikanan. Dengan memanfaatkan teknologi digital, pelaku usaha perikanan dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global.
Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, digitalisasi dapat membantu mempercepat proses produksi perikanan, mulai dari pemantauan stok ikan hingga manajemen rantai pasok. “Dengan digitalisasi, kita dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber daya perikanan, meningkatkan kualitas produk perikanan, dan mempermudah akses pasar internasional,” ujar Sakti Wahyu Trenggono.
Selain itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Slamet Soebjakto, menambahkan bahwa digitalisasi juga dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan perikanan. “Dengan adopsi teknologi digital, kita dapat memantau secara real-time aktivitas perikanan, sehingga dapat mengurangi praktik illegal fishing dan menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan,” kata Slamet Soebjakto.
Tidak hanya itu, Asosiasi Pengusaha Perikanan Indonesia (AP2I) juga mendukung penuh upaya digitalisasi dalam meningkatkan ekspor perikanan Indonesia. Ketua Umum AP2I, Riza Damanik, menyatakan, “Digitalisasi tidak hanya akan mempercepat proses produksi, namun juga membantu memperluas jangkauan pasar bagi produk perikanan Indonesia. Hal ini tentu akan berdampak positif pada pertumbuhan ekspor perikanan Indonesia tahun 2024.”
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran digitalisasi dalam meningkatkan ekspor perikanan Indonesia tahun 2024 sangat penting untuk memajukan industri perikanan di tanah air. Dengan adopsi teknologi digital yang tepat, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam pasar ekspor perikanan global. Ayo dukung digitalisasi dalam industri perikanan Indonesia!