Peran perempuan nelayan dalam mempertahankan kearifan lokal di sektor perikanan sangatlah penting. Mereka tidak hanya sebagai pengolah ikan, tetapi juga sebagai pelindung tradisi dan budaya yang turun-temurun.
Menurut Ahli Antropologi Kelautan, Prof. Dr. Widya Adnyana, “Perempuan nelayan memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga kelestarian sumber daya laut dan tradisi lokal. Mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang cara menjaga ekosistem laut agar tetap seimbang.”
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Hasanuddin, ditemukan bahwa perempuan nelayan memiliki keahlian khusus dalam menjaga keberlanjutan hasil tangkapan ikan. Mereka menggunakan metode tradisional yang sudah terbukti efektif selama bertahun-tahun.
Salah satu nelayan perempuan, Ibu Siti, mengatakan, “Kearifan lokal yang kami pelajari dari nenek moyang kami sangat berharga. Kami harus mempertahankannya agar dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.” Dengan kata lain, perempuan nelayan tidak hanya sebagai pekerja keras, tetapi juga sebagai penjaga tradisi dan kearifan lokal yang ada.
Namun, sayangnya, peran perempuan nelayan seringkali terabaikan dalam kebijakan sektor perikanan. Mereka jarang dilibatkan dalam pengambilan keputusan dan seringkali tidak mendapatkan perlindungan yang layak.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan stakeholder terkait untuk memberikan perhatian yang lebih kepada perempuan nelayan. Mereka harus diberikan pelatihan dan pendampingan agar dapat terus mempertahankan kearifan lokal yang sudah ada.
Dengan demikian, peran perempuan nelayan dalam mempertahankan kearifan lokal di sektor perikanan harus diakui dan didukung secara lebih baik. Mereka adalah pilar penting dalam menjaga keberlanjutan sumber daya laut dan tradisi lokal yang ada.